Iman yang Menghidupkan, Islam yang Menentramkan, Takwa yang Menenangkan oleh KH. Muhammad Fathoni Dimyathi, Lc.

Orang-orang yang beriman itu menyenangkan. Kata iman berasal dari bahasa Arab “amana-yu’minu – imanan” (آمَنَ – يُؤْمِنُ – إِيمَانًا) yang berarti percaya atau membenarkan dengan sepenuh hati. Iman adalah keyakinan dalam hati, pengucapan dengan lisan, dan pengamalan dengan anggota badan. Iman mencakup enam rukun yang harus diyakini, yaitu :

  1. Iman kepada Allah SWT
  2. Iman kepada malaikat
  3. Iman kepada kitab Allah
  4. Iman kepada Rasul
  5. Iman kepada hari kiamat
  6. Iman kepada Qada dan Qadar, yakni takdir yang baik maupun buruk

Seorang mukmin sejati adalah orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir. Maka dari itu, ia akan memperindah lisannya dengan ucapan yang baik. Jika tidak bisa berkata baik, maka lebih baik diam. Inilah akhlak seorang mukmin, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW :

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam.”

(HR. Bukhari dan Muslim)

Mukmin yang baik adalah ia yang tidak hanya menjaga hubungan dengan Allah tetapi juga memuliakan tetangganya, hal ini disebutkan dalam hadits Nabi Muhammad SAW :

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia memuliakan tetangganya.”

(HR. Bukhari dan Muslim)

Ada beberapa cara untuk memuliakan tetangga seperti Bersikap Ramah dan Sopan, Saling Membantu dalam Kebaikan, Berbagi Makanan atau Hadiah, Menjenguk Saat Sakit dan Takziah.

Dari enam rukun iman, dua di antaranya menjadi penyangga utama kehidupan seorang mukmin, yaitu iman kepada Allah dan iman kepada hari akhir. Keduanya menjadi fondasi kuat dalam membentuk akhlak, ucapan, dan tindakan. Sedangkan rukun islam yang menjadi penyangga adalah sholat dan zakat.

Baca Juga  Orang Orang Pilihan Di Antara Ahlul Qur’an Oleh KH. Muhammad Fathoni Dimyathi, Lc.

Kata Islam (الإسلام) berasal dari akar kata aslama – yuslimu – islama yang berarti:

Berserah diri, tunduk, pasrah, dan taat sepenuh hati. Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW sebagai penyempurna agama – agama sebelumnya, yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia dalam bingkai keimanan, ibadah, akhlak, dan muamalah. Islam dibangun atas lima pilar pokok, yaitu:

  1. Mengucap dua kalimat syahadat
  2. Mendirikan shalat, didalam shalat terdapat praktik-praktik keislaman seperti diawali dengan takbir ٱللَّٰهُ أَكْبَر = Allah maha besar, ruku’ seperti sikap tunduk seakan siap dipukul, sujud menempelkan dahi di Bumi
  3. Menunaikan zakat
  4. Berpuasa di bulan Ramadhan
  5. Haji di Baitullah ( jika mampu )

Agama Islam adalah agama seluruh nabi. Allah berfirman dalam surah QS. Ali ‘Imran: 19

إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ

Artinya: Sesungguhnya agama di sisi Allah adalah Islam.

Islam bukanlah agama yang baru dimulai oleh Nabi Muhammad, semua nabi tauhidnya sama tetapi syariatnya yang berbeda. Semua nabi diutus untuk mengajak umatnya menyembah Allah semata dan tunduk kepadanya.

Islam adalah agama yang menciptakan kedamaian. Allah berfiman dalam QS. Al-Anbiya: 107 :

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ

Artinya : Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad), melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam.

Berikut ini dzikir pujian Untuk mengagungkan Allah Sebagai pengakuan bahwa keselamatan hakiki hanya dari Allah Dan termasuk bagian dari dzikir yang diajarkan Rasulullah SAW setelah salam :

اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ، وَمِنْكَ السَّلَامُ، تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ

Selanjutnya yaitu taqwa, taqwa adalah Menjaga diri dari murka Allah dengan melaksanakan semua perintahnya dan menjauhi semua larangannya. Taqwa adalah cerminan keshahihan manusia dalam hubungannya dengan Allah dan sesama. Allah berfirman dalam Surah Ali ‘Imran ayat 134 mengenai tindakan taqwa :

Baca Juga  Beberapa Cara Memelihara Baca’an Al-Qur’an Oleh KH. Muhammad Fathoni Dimyathi, Lc.

الَّذِينَ يُنفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

Artinya : (Yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya serta memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.

Adapun contoh amalan yang merupakan bentuk dari taqwa yaitu :

  • Berinfaq di jalan Allah
  • Suka memaafkan orang lain
  • Tidak mudah marah
  • Membantu orang yang sedang kesusahan
  • Bermanfaat bagi orang lain

Allah berfirman dalam Al-Qur’an :

مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ

Ayat ini menggambarkan bahwa bekal terbaik menuju Allah adalah hati yang bersih, keselamatan di akhirat bukan karena status duniawi, tetapi karena kondisi hati. Maka, taqwa, iman, dan kebersihan jiwa adalah bekal sejati menuju Allah.

Share this post
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Pinterest
Komentar